Update terbaru dari
AHA mengenai guideline / algoritma CPR, lebih memberikan penekanan pada detail
kecepatan dan kedalaman kompresi dada selama CPR. Sedikit berbeda dengan
guideline 2010 yang hanya menekankan untuk melakukan kompresi dada paling
sedikit 100x/menit dan paling sedikit kedalaman 2 inchi, guideline yang baru
saja dirilis ini memberikan batasan yang lebih detail yaitu kecepatan kompresi
dada antara 100 hingga 120 kali permenit dan kedalaman kompresi dada antara 2
hingga 2,4 inchi.
Perubahan
batasan kecepatan kompresi dada ini berdasarkan pada studi yang menunjukkan
bahwa penolong tidak bisa menekan dada secara kuat jika kecepatan kompresi
lebih dari 120 kali/menit(1). Hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi darah.
Pada kecepatan 100 hingga 119 kali/menit, hanya 35% penolong yang melakukan
kompresi dada dengan kedalaman tidak adekuat. Kedalaman kompresi dada juga
dibatasi hingga 2,4 inchi karena cedera dapat terjadi jika kedalaman kompresi
melebihi batas tersebut(2).
Selain
perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang
dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan
penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care,
penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan
teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam
kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam berkas di
bawah ini.
DOWNLOAD
ada Update
terbaru dari AHA mengenai guideline / algoritma CPR, lebih memberikan
penekanan pada detail kecepatan dan kedalaman kompresi dada selama CPR.
Sedikit berbeda dengan guideline 2010 yang hanya menekankan untuk
melakukan kompresi dada paling sedikit 100x/menit dan paling sedikit
kedalaman 2 inchi, guideline yang baru saja dirilis ini memberikan
batasan yang lebih detail yaitu kecepatan kompresi dada antara 100
hingga 120 kali permenit dan kedalaman kompresi dada antara 2 hingga 2,4
inchi. - See more at:
http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.d
Update
terbaru dari AHA mengenai guideline / algoritma CPR, lebih memberikan
penekanan pada detail kecepatan dan kedalaman kompresi dada selama CPR.
Sedikit berbeda dengan guideline 2010 yang hanya menekankan untuk
melakukan kompresi dada paling sedikit 100x/menit dan paling sedikit
kedalaman 2 inchi, guideline yang baru saja dirilis ini memberikan
batasan yang lebih detail yaitu kecepatan kompresi dada antara 100
hingga 120 kali permenit dan kedalaman kompresi dada antara 2 hingga 2,4
inchi.
Perubahan batasan kecepatan kompresi dada ini berdasarkan pada studi
yang menunjukkan bahwa penolong tidak bisa menekan dada secara kuat jika
kecepatan kompresi lebih dari 120 kali/menit(1). Hal ini menyebabkan
penurunan sirkulasi darah. Pada kecepatan 100 hingga 119 kali/menit,
hanya 35% penolong yang melakukan kompresi dada dengan kedalaman tidak
adekuat. Kedalaman kompresi dada juga dibatasi hingga 2,4 inchi karena
cedera dapat terjadi jika kedalaman kompresi melebihi batas tersebut(2).
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Update
terbaru dari AHA mengenai guideline / algoritma CPR, lebih memberikan
penekanan pada detail kecepatan dan kedalaman kompresi dada selama CPR.
Sedikit berbeda dengan guideline 2010 yang hanya menekankan untuk
melakukan kompresi dada paling sedikit 100x/menit dan paling sedikit
kedalaman 2 inchi, guideline yang baru saja dirilis ini memberikan
batasan yang lebih detail yaitu kecepatan kompresi dada antara 100
hingga 120 kali permenit dan kedalaman kompresi dada antara 2 hingga 2,4
inchi.
Perubahan batasan kecepatan kompresi dada ini berdasarkan pada studi
yang menunjukkan bahwa penolong tidak bisa menekan dada secara kuat jika
kecepatan kompresi lebih dari 120 kali/menit(1). Hal ini menyebabkan
penurunan sirkulasi darah. Pada kecepatan 100 hingga 119 kali/menit,
hanya 35% penolong yang melakukan kompresi dada dengan kedalaman tidak
adekuat. Kedalaman kompresi dada juga dibatasi hingga 2,4 inchi karena
cedera dapat terjadi jika kedalaman kompresi melebihi batas tersebut(2).
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Update
terbaru dari AHA mengenai guideline / algoritma CPR, lebih memberikan
penekanan pada detail kecepatan dan kedalaman kompresi dada selama CPR.
Sedikit berbeda dengan guideline 2010 yang hanya menekankan untuk
melakukan kompresi dada paling sedikit 100x/menit dan paling sedikit
kedalaman 2 inchi, guideline yang baru saja dirilis ini memberikan
batasan yang lebih detail yaitu kecepatan kompresi dada antara 100
hingga 120 kali permenit dan kedalaman kompresi dada antara 2 hingga 2,4
inchi.
Perubahan batasan kecepatan kompresi dada ini berdasarkan pada studi
yang menunjukkan bahwa penolong tidak bisa menekan dada secara kuat jika
kecepatan kompresi lebih dari 120 kali/menit(1). Hal ini menyebabkan
penurunan sirkulasi darah. Pada kecepatan 100 hingga 119 kali/menit,
hanya 35% penolong yang melakukan kompresi dada dengan kedalaman tidak
adekuat. Kedalaman kompresi dada juga dibatasi hingga 2,4 inchi karena
cedera dapat terjadi jika kedalaman kompresi melebihi batas tersebut(2).
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Update
terbaru dari AHA mengenai guideline / algoritma CPR, lebih memberikan
penekanan pada detail kecepatan dan kedalaman kompresi dada selama CPR.
Sedikit berbeda dengan guideline 2010 yang hanya menekankan untuk
melakukan kompresi dada paling sedikit 100x/menit dan paling sedikit
kedalaman 2 inchi, guideline yang baru saja dirilis ini memberikan
batasan yang lebih detail yaitu kecepatan kompresi dada antara 100
hingga 120 kali permenit dan kedalaman kompresi dada antara 2 hingga 2,4
inchi.
Perubahan batasan kecepatan kompresi dada ini berdasarkan pada studi
yang menunjukkan bahwa penolong tidak bisa menekan dada secara kuat jika
kecepatan kompresi lebih dari 120 kali/menit(1). Hal ini menyebabkan
penurunan sirkulasi darah. Pada kecepatan 100 hingga 119 kali/menit,
hanya 35% penolong yang melakukan kompresi dada dengan kedalaman tidak
adekuat. Kedalaman kompresi dada juga dibatasi hingga 2,4 inchi karena
cedera dapat terjadi jika kedalaman kompresi melebihi batas tersebut(2).
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Selain perubahan mengenai kecepatan dan kedalaman kompresi dada, guideline yang dirilis tengah oktober 2015 ini juga memberikan beberapa perubahan dan penekanan dari guideline 2010 seperti penambahan taksonomi Systems of Care, penambahan chain of survival, penambahan kebijakan mengenai penggunaan teknologi dan regionalisasi, penekanan mengenai minimalisir interupsi dalam kompresi dada, serta beberapa perubahan lain yang terangkum dalam tabel di bawah ini.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/7274/artikel/update-terbaru-guideline-algoritma-cpr-aha-2015-teknik-cpr-yang-lebih-rinci/#sthash.Is3lmouf.TfrxRJKE.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ebook kedokteran frontal1st merupakan sebuah blog dofollow. bila anda seorang blogger, maka dengan berkomentar di ebook kedokteran frontal1st anda akan secara otomatis memperoleh backlink cuma-cuma. Namun, sangat diharapkan anda berkomentar dengan bijak.